Selasa, 23 Agustus 2016

Hukuman untuk pelaku rasisme di sepakbola

MASALAH rasisme harus diakui merupakan persoalan yang melekat erat dalam dunia sepakbola. Meski banyak pihak yang membunyikan genderang perang terhadap tindakan diskriminasi pada ras, warna kulit, agama, golongan atau latar belakang, namun hingga kini tindakan tidak terpuji itu belum bisa dihilangkan sepenuhnya dari dunia si kulit bundar.

UEFA maupun FIFA pun kembali secara tegas bakal mengganjar pelaku-pelaku tindakan rasis atau tindakan penghinaan sejenisnya. UEFA misalnya, yang secara spesifik membuat artikel dan poin-poin hukuman untuk pelaku tindakan ini di statuta edisi 2016 mereka.

Berikut adalah poin-poin hukuman seperti dilansir laman resmi UEFA:

1. Setiap pelaku sepakbola, mulai dari pemain, pelatih, ofisial, hingga wasit sekalipun adalah subjek yang bisa dihukum UEFA jika melakukan tindakan penghinaan, mulai dari warna kulit, agama, dan ras atau suku. Hukumannya adalah tidak boleh terlibat dalam pertandingan selama minimal 10 partai!

2. Jika pihak klub ataupun suporter yang melakukan tindakan tercela ini, maka UEFA berhak menjatuhkan hukuman berupa; klub yang bersangkutan diwajibkan melakukan laga kandang resmi secara tertutup ataupun tanpa penonton. Ya, tanpa penonton, suatu laga pasti akan terasa aneh dan suasana stadion pastinya akan senyi senyap. Ini tentu bisa mempengaruhi suatu klub, dimana mereka tidak bisa mendapatkan dukungan moril dari 'pemain ke-12' mereka.

3. Hukuman bertanding tanpa penonton bisa saja bertambah jadi dua laga, atau bahkan lebih. Ini tentu dilihat dari tingkat kesalahan yang dilakukan sang pelaku penghinaan.

4. Wasit bisa saja menghentikan laga saat masih berlangsung jika ada tindakan rasisme yang dilakukan pemain, pelatih, atau suporter klub. Laga kemudian bisa saja langsung dimenangkan tim yang jadi korban penghinaan.

5. Selain hukuman bertanding tanpa penonton, UEFA juga akan mendenda klub sebesar 50.000 euro jika suporternya telah dua kali melakukan tindakan rasis. Jika lebih, hukumannya akan lebih parah lagi. Bisa berupa pengurangan poin, bahkan diskualifikasi dari keikutsertaan dalam kompetisi tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar